Rumput Tetangga yang Selalu Hijau

Aku pengen putih.

Aku pengen bisa berbicara seperti caramu.

Aku pengen rambutmu.

Aku pengen gayamu.

Aku pengen sifatmu.

Aku iri.

Aku pengen seperti kamu.

Arrrgh!

Kenapa ya selalu aja aku nggak pernah bisa mensyukuri? Selaluuu aja dia, kamu dan mereka, terlihat sempurna. Aku benci kenapa aku nggak bisa seperti dia, kamu dan mereka yang keren, yang bikin iri, yang ini, yang itu. Dan lainnya yang menambah kebencian terhadap diriku sendiri.

Pernah aku mengatakan niatku untuk berkacamata ke temen yang sudah lama berkacamata. Katanya, "ngapain kacamataan?!" Kayak nggak mensyukuri aja punya mata normal. Justru itu, aku pengen keliatan keren dengan berkacamata. Pengen kayak dia, kamu dan mereka yang bagiku keren berkacamata. 

KAPAN AKU BISA BERSYUKUR?

Ya kalo lagi liat orang menderita.

Ada yang lebih jelek dari aku.

Yang menyadarkan aku kalo aku itu nggak sejelek dia.

#ups

Tapi bener kan? Aku pasti bersyukur kok kalo ada yang nasibnya nggak seberuntung aku. Setidaknya membuat perasaan nyaman. "Alhamdulillah gue nggak jelek-jelek amat""Setidaknya ada yang lebih jelek dari gue""Aman. Aman. Lega"

Jahat ya? 

Justru itu yang menambah daftar kejelekan dan keburukanku. Berjuang untuk tampil perfect adalah percuma, buang-buang waktu dan tenaga. Yang ada malah aku terlihat konyol di mata orang-orang. "Udah, kamu itu nggak pantes kayak gitu""Kamu sekarang berubah ya? Kok jadi aneh?" atau "Bagusan kamu yang biasanya deh"

Ya nggak apa-apa sih kalo mau berubah, setidaknya aku udah nyoba, kalo gagal yaa setidaknya ada pelajaran yang bisa diambil. Kalo menjadi someone perfect bukanlah tujuan. Tujuan sebenarnya adalah menjadikan rumputku lebih hijau dimataku, dimatanya, dimatamu dan dimata mereka. Merawat dan menyiraminya dengan bersyukur. Memupukinya dengan kepedihan yang dirasakan orang lain yang tidak beruntung dan bersama-sama membantu.

Terkadang, kita nggak harus selalu terlihat perfect kok di mata orang lain, imperfect juga beautiful. 

Ketidakteraturan menambah semarak hidup.

Dan,
It's okay not to be okay.