Jadi di sini lah aku. Sendiri di dalam kelas.
Waktu itu sehabis kuliah siang
hingga sore, kelas terasa sangat sepi. Hanya ada beberapa anak di dalam.
Mungkin mereka sama denganku, malas untuk pulang ke kos/rumah. Aku pun juga
begitu malas untuk pulang ke kos/rumah, tapi di sini juga sama aja, nggak ada
yang bisa dilakukan. Kalo saja masih ada anak-anak di dalam mungkin aku bisa
menghabiskan waktuku bersama mereka. Membicarakan semua hal yang tidak berguna
bagi tugas dan kuliah sambil ongkang-ongkang kaki di bangku kuliah. Aku ingin
menghabiskan waktu bersama mereka. Kemana mereka semua pergi?
Aku teringat ketika tahun
pertamaku di ITS ini, berada dalam jurusan PWK yang mempunyai 75 mahasiswa, jumlah
mahasiswa terbanyak dalam sejarah PWK. Berbeda dengan universitas lain, kampus
kami mempunyai sistem yang berbeda. Jika di kampus lain ospek hanya berlangsung
beberapa hari, tidak dengan yang terjadi di ITS. Ospek di ITS berlangsung
bahkan bisa sampai 1 tahun.
Sebagai mahasiswa baru waktu itu,
maka habislah sepanjang tahun itu aku mengikuti serangkaian kegiatan ospek. Bersama
dengan teman-teman seperjuangan, kami semua mengerjakan semua tugas ospek yang
diberikan oleh senior. Kami akan berkumpul bersama mendiskusikan tugas yang
diberikan. Menghadiri komunal angkatan kami yang membahas tentang ospek dan
hal-hal lainnya. Nongkrong bareng hingga malam di teras perpustakaan sambil
mengerjakan tugas ospek sekaligus tugas kuliah. Jika ada yang belum
terselesaikan, kami akan berkumpul lagi untuk lanjut mengerjakan tugas
tersebut. Bahkan hingga hari-hari weekend pun rela dikorbankan. Praktis, kami
semua menjadi lebih dekat selama semester itu. Aku bahkan lebih sering bertemu
dengan mereka daripada keluargaku di Solo. Namun begitu ospek itu usai, berakhir pula kebersamaan
kami.
Di tahun kedua sekarang ini, kami
yang sekarang telah menjadi bagian dari himpunan mahasiswa jurusan, semakin
disibukkan dengan tugas-tugas sebagai anggota himpunan. Belum lagi tugas kuliah
yang semakin banyak dan susah dari tahun sebelumnya. Hampir tidak ada waktu
untuk bersosialisasi dan hal-hal remeh temeh lainnya yang tidak mendukung
perkuliahan. Hal- hal seperti itu jika bisa dieliminasi. Aku juga mengalami hal
itu. Jika ada waktu luang lebih baik digunakan untuk beristirahat sepenuhnya setelah
seharian capek mengerjakan tugas ini-itu. Setidaknya istirahat bisa membuat
badan segar lagi dan semangat mengerjakan tugas lagi.
Tapi kemudian aku merasa
kesepian. Lama-lama bisa pecah otak ini jika hanya tugas yang ada di pikiran. Nggak
bisa bohong jika aku butuh untuk bersosialisasi, break for a while. Aku menanti
ajakan untuk pergi nonton film bersama atau sekedar jalan-jalan santai sembari
window shopping. Usaha untuk mengajak teman-teman pergi jalan-jalan atau nonton
pun hanya digubris oleh sekian orang.
Aku sempat merasa sedikit kecewa
karena kehilangan teman-teman dekat. Aku bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang
salah yang aku perbuat selama ini kepada mereka? Apakah ajakanku untuk nonton
film mengganggu rutinitas tugas mereka?
Aku teringat salah seorang senior
pernah mengatakan jika dia merindukan masa-masa waktu dia masih menjadi maba.
Pergi kemana-mana bareng, ngerjain tugas bareng, hang out bareng. Dia ingin
mengalami hal itu lagi, yang menurutnya, teman-temannya sekarang sudah mulai
sibuk di mana-mana dan susah untuk diajak pergi. Aku dan senior ini sepertinya
merasakan keterasingan yang sama. Keterasingan yang dirasakan ketika teman
terdekat meninggalkan kita sendirian, sibuk dengan tugasnya.
Terkadang saat sedang berkutat
dengan teman sekelompok mendiskusikan tugas, aku tidak bisa menyangkal perasaan
keterasingan yang begitu kuat dirasakan. Di saat aku dikelilingi oleh orang
banyak, aku semakin merasa sepi. Karena aku tahu, begitu pertemuan ini usai,
aku akan kembali sendiri. Karena aku tahu, aku akan terlalu letih atau sibuk
untuk bisa berkumpul bersama lagi sekedar ngobrol ngalor-ngidul.
Dan di saat aku terlalu sibuk
dengan segala hal, mungkin teman-teman telah meninggalkanku. Mereka akan punya lingkup
pergaulan sendiri, tujuan hidup sendiri, urusan pribadi mereka. Sahabat yang
biasa selalu bersama akan terbiasa
bersama tanpa aku. Perlahan kita akan menjadi orang asing bagi satu sama lain.
Hari ini adalah hari yang sibuk
sama seperti biasanya, duduk di dalam kelas setelah kuliah dan aku tidak ingin
pulang, sendiri.
I am lost, I am vain,
I will never be the same
Without you, without you
I won't run, I won't fly
I will never make it by
Without you, without you
I can't rest, I can't fight
All I need is you and I,
Without you, without you
I won't soar, I won't climb
If you're not here, I'm paralyzed
Without you, without you
(David Guetta ft. Usher - Without You)
1 comments:
so do i, ga :'(
terkadang aku juga merasakan hal yang sama. rasa sedih dan iri karna melewatkan waktu main/kumpul dengan orang-orang terdekat.
kadang juga aku ngerasa, mungkin mereka (orang-orang terdekat) berfikir aku lupa sama mereka. The fact is that aku selalu inget mereka. Seperti hal-nya sama kamu-velyn-fani. Ya aku gatau. Tapi rasanya udah lama banget ga kontak sama kalian. Sebenernya waktu menyempatkan untuk sekedar say hai ada, tapi sayangnya aku bukan orang yang bagus menggunakan kesempatan yang ada.
Kadang kesibukan yang beruntut semacam ini emang bikin terasing. Kadang aku sedih dan iri ketika liat kamu dan lainnya yang masih saling ngetwit ngomong ini itu. Beneran pengen nangis. Aku sedih karna rasanya aku ga ngerti apa-apa. Mau ngikut nyambung, rasanya udah ga ngerti. Kadang aku pengen balik ke semester 1, banyak waktu lowong, masih sering ngehubungin kalian dan bener2 masih nyambung. Tapi berandai-andai pun percuma, gabisa.
Yaudah. maaf ya gaaaa, nyampah hehe :'D
i do miss you.
Post a Comment